Rabu, 27 Februari 2013

SIAPAKAH SOSOK ABU BAKAR AS SIDIQ ra YANG TELAH LAMA MENUNGGU DATANGNYA RASULULLAH saw NABI AKHIR ZAMAN

SIAPAKAH  SOSOK ABU BAKAR AS SIDIQ ra YANG TELAH LAMA MENUNGGU DATANGNYA RASULULLAH saw NABI AKHIR ZAMAN


BISMILLAHIR  RAHMAANIR  RAHIIM


           KOTA MEKAH ........?

    
       Kota Mekah adalah tanah Suci yang ditengah tengahnya terdapat KA'BAH , tempat Suci yang semenjak Nabi Ibrahim dan Putranya Nabi Ismail membangun fundamen dan sendi sendinya 
       Kehidupan disana berlangsung panas seperti Iklimnya , teguh kukuh sebagaimana Gunung Gunungnya , lebar luas laksana langitnya ......
       Penduduknya sangat kukuh dalam mempertahankan keyakinannya dan adat istiadatnya . Ada kalanya keyakinannya dan adat istiadatnya itu menjulang tinggi bagaikan hendak mencakar langit, kadang kadang pula menukik hingga mengundang penghinaan dan patut dikasihani ......

       Menjelang kemunculan utusan ALLOH SWT  yang membawa Rahmat bagi sekalian Alam , disekeliling KA'BAH banyak berdiri bangunan berhala berhala yang menodai bangunan KA'BAH yang Suci itu dan seolah olah mengejek kemegahan KA'BAH dizaman itu . Padahal sebelumnya , selama berabad abad merupakan Panji ALLOH SWT yang berkibar dimuka Bumi ini dan yang menyeru kepada Agama Tauhid dan Hanif .

       Keadaan itu berlangsung lama ......, hingga pada suatu hari datanglah orang yang membawa Berhala kesana . Setelah melalui yang panjang , akhirnya berhala berhala memenuhi tempat sekeliling KA'BAH dan menjadi pujaan orang orang Quraisy pada khususnya dan Manusia pada umumnya . Mereka menakutinya dan mengagungkannya , denga tujuan agar berhala berhala itu menjadi perantara yang mendekatkan diri mereka kepada Tuhannya orang orang Quraisy pada Zaman Jahiliyah diwaktu itu ......

      Berhala Berhala yang terkenal di antaranya : Lata , Uzza ,Manatta , Usaf , Nailah dan Hobal . Disamping masih banyak yang lainnya bahkan Ratusan jumlahnya .......
      Siang malam , rombongan pemuja datang berbondong bondong untuk memuja Tuhan Tuhan mereka yang terbuat batu dan kayu pahatan .... Tuhan yang tak mampu mendengar , melihat dan tak dapat memberi manfaat sedikit pun . 

      Setiap Kabilah atau Suku mempunyai Tuhan yang berbeda beda . Dan setiap Anak yang dilahirkan dan sejak dapat merangkak telah digiring untuk mengenal tuhannya ......Agar kelak ia dapat menghadapnya dan menyampaikan permohonan serta harapan .....
      Demikianlah  , akal mereka terseat dalam lingkaran Khurafat . Padahal pada hakekatnya  diantara mereka itu banyak yang Cerdik Pandai , terbukti dengan adanya : "Sumpah setia kawan" ( Hilful Fudhul ) , berdiri bahu membahu dipihak orang yang teraniaya dalam menghadapi penganiaya . Mereka pernah merintis dengan cara yang istimewa dan menemukan tradisi yang mengagumkan untuk Perdamaian . Mereka menetapkan Undang Undang   " Bulan Suci" , dimana pedang pedang harus tersimpan dalam sarungnya , dendam kesumat serta nafsu menuntut bela harus dipendam dalam dalam , bahkan walaupun menjumpai pembunuh Bapak atau Saudara Kandung sekalipun .....
      
      Mereka juga pernah menyusun peraturan yang baik demi tercapainya kesempurnaan Masyarakat .....Tidak diperbolehkan seseorang menjadi pemimpin bagi Kaumnya , kecuali ia telah memenuhi Enam sifat yaitu : Dermawan , kesediaan memberikan  pertolongan , keberanian , lapang dada , rendah hati dan mampu memberikan penerangan ......
     Mereka pernah mengatakan : " Gugurnya Seribu Orang Utama lebik baik dari pada munculnya seorang pemimpin yang Durjana ".   
   
   ( Ini berarti bahwa kaum yang kehilangan       manusia utama akan lebih baik , dari pada lahirnya seorang manusia yang kelakuannya Durjana) 

     Dalam segi kehidupan duniawi pun mereka telah termasuk maju , hal itu ditandai dengan adanya Pasar   "Ukadh" yang menjadi kiblat dan pusat perekonomian dan budaya . Mereka berbondong bondong mengunjunginya berbagai penjuru daratan Arab Eropa untuk menyimak dan menikmati buah buahan segar dan berbagai pertunjukan .

      Orang Orang yang dalam kehidupannya telah mencapai taraf yang setinggi itu , Hati mereka berkarat oleh kelengahan yang amat memalukan . Mereka bersdia Sujud dihadapan Patung Patung , padahal benda itu hanya dibuat dari batu dan tanah liat . Suatu Paradoks yang amat mengherankan ..........
      Dalam hal ini , mereka tdaklah sendirian ......., sebab di Athena , yakni di zaman kemajuan Yunani yang paling gemilang ......., di masa Socrates dan Pericles ........Mereka pun menyembah Dewa Dewa Olympus , sebagaimana orang orang Mekah hanya menyembah Dewa Dewa mereka.  Bedanya penduduk Mekah hanya menyembah Berhala Berhala yang diagungkan dan disucikan saja , sedangkan penduduk Athena menyembah Dewa Dewa yang sebagian dari Dewa Dewa mereka anggap mempunyai sifat yang Jahat ...... 
        
                                  -----------------------------------------------------------------------

        Dismping pemujaan berhala yang tersebar di pelosok Kota Mekah , masih ada lagi penyembahan lain yang berkembang di pelosok pelosok Jazirah Arabia . Di antaranya ada yang menyembah Matahari ........., yang menyebabkan Sang Baginda Rasulullah SAW , ketika diutus dan dibebani tugas kewajiban Sholat , beliau melarang melakukan Sholat di waktu terbit dan di waktu terbenamnya Matahari . Hal itu dilakukannya agar tidak seperti orang orang yang menyembah Matahari di waktu terbit dan terbenamnya ........
        Ada pula di antara mereka yang menyembah Malaikat . Dan mereka ( Malaikat ) dikecam oleh ALLOH SWT dengan firman-NYA : 

"Dan ( Ingatlah ) di hari Kiamat ALLOH SWT mengumpulkan mereka semuanya , kemudian berfirman kepada Malaikat : "Apakah kalian (Malaikat) memerintahkan mereka untuk beribadah kepada kalian ?" Para Malaikat menjawab : "Maha Suci Engkau Ya ALLOH dan tiada Tuhan selain Engkau . Kami hanya ber Ibadah kepada-MU dan kami ( Para Malaikat ) berlepas tangan dari perbuatan mereka".

       Ada pula di antara mereka yang menyembah Jin . Dan mereka dilukiskan oleh ALLOH SWT dalam Firman-NYA : 

"Bahkan mereka telah menyembah Jin , dan kebanyakan mereka beriman kepadanya".
       Terdapat pula di antara mereka yang menyembah Bintang , yakni Bintang Sirus . Dan ALLOH SWT mencela mereka dengan firman-NYA : 

"Dan sesungguhnya , DIALAH ROB dari Bintang Sirus".   

        Bahkan dijumpai pula dikalangan mereka golongan Atheis dan Nihilis , yang kepercayaan mereka diungkapkan oleh AL QUR'AN sebagai berikut : 

Dan mereka berkata : "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di Dunia saja Kita mati dan kita hidup , tidak ada yang membinasakan kita selain Masa". Dan mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu , dan mereka tidak lain hanyalah menduga menduga  saja

 Di tengah tengah kacau balaunya sesembahan , di manakah gerangan Agama Ibrahim itu ........?

         Dahulu kala berpindahlah seorang insan yang berbakti kepada ALLOH SWT ...... Ditinggalkannya Kaumnya , orang orang Kaum KAL , begitupun tanah air serta sanak saudaranya di Babilon .....Ia pergi menuju Mekah dengan membawa kalimat Illahi . Di sinilah ( Mekah ) ia menghentikan kendaraannya dan mentancapkan Panji Panjinya , kemudian meneriakkan kalimat Tauhid serta mengumandangkan ucapan kalimat Tauhid yang Abadi yaitu : 

"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Dzat yang telah menciptakan Langit dan Bumi dengan tunduk kepada Agama yang Benar , dan aku adalah bukan termasuk orang orang yang mempersekutukan ALLOH SWT".

        Ucapan itu ditinggalkannya sebagai warisan untuk Ummat Ummat dibelakang hari ........,
        yang bunyinya keseluruh Jazirah Saudi Arabia yang luas ......
        Kemudian apakah yang terjadi dengan Manusia ..........?
        Mengapa Agama Hanif , yang mengimani dan mengesakan ALLOH SWT itu lenyap ditelan Berhala .?
        Mengapa pula Negeri yang aman dan bahagia ini langka dengan pembaharu , 
        yang  mengumandangkan  ajaran kebenaran yang telah berlalu ..........?
        Tidak ......., sekali lagi tidak ! 
        Karena sepanjang tahun dan generasi yang silih bergantibermunculan para pemimpin yang mengibarkan Panji Panji Nabi Ibrahim dengan suara lantang menjatuhkan kemusrikan dan penyelewengan ....Jumlah tidak sedikit , diantaranya ada yang terkenal dan ada pula yang tidak terkenal ....... Sebagian muncul beratus ratus tahun sevelum Rasulullah SAW  dan sebagian lagi menjelang Kelahiran Rasulullah SAW ........Mereka tak ubah bagaikan terbitnya fajar Siddiq yang menandakan terbitnya Matahari yang gemilang ....

        Diantara tokoh tokoh angkatan pertama ialah : Suwaid Bin 'Amir Al-Mushthalqi , yang menyatakan secara terang terangan tentang kepercayaannya terhadap harai berbangkit dan saat pembalasan ..... Kemudian 'Amir Bin Dharib Al-'Udwani yang berkata kepada kaumnya ..........:

        "Tak satu pun Saya lihat yang menciptakan dirinya sendiri , begitupun tak ada benda   
         kecuali dicipta . dan tak ada yang datang kecuali ia akan pergi .......
         Seandainya yang mematikan Manusia itu penyakit , tentulah yang menghidupkannya Obat "

        Diantaranya pula adalah : Ibnu Taghlid Bin Durrah ...... Ia tak mau menyembah Patung Berhala dan hanya menyerukan penyembahan kepada ALLOH SWT  . Dan juga Mutalammis Bin Umaiyah Al-Kinani, 
yang pernah tampil di KA'BAH  lantas ditengah tengah Kaumnya dan mengetok kepala mereka dengan ucapan : 

        "Hai Kaumku ikutlah kalian kepada Saya agar kalian berada dalam kebenaran ........!
        Kalian telah menyembah Tuhan yang berbilang , padahal ALLOH SWT  itu Tuhan dari 
        kalian dan  ALLOH SWT  itulah  yang patut kalian Sembah ..........!"
  
        Selain itu , Zuhaer Bin Abi Sulma pernah memegang daun daun kayu yang tadinya kering kerontang menjadikan hijau dan kemudian katanya : 

         "Seandainya Saya tak akan dimaki oleh orang orang Arab , tentulah Saya akan berkata 
         bahwa Dzat    
         Yang menghidupkan kamu setelah Mati , Dzat akan menghidupkan pula tulang belulang 
         setelah lapuk"

         Dan Zuheir ini pulalah yang yang mengubah sebuah Syair ......:

         "Janganlah kalian  tutup tutupi apa yang terpendam dalam dirimu agar ia tersenbunyi .
         Karena betapa juga kalian menyembunyikannya , pastilah ALLOH SWT akan mengetahui".

         Demikianlah ..........,ternyata banyak pula tokoh tokoh yang menghidupkan Ajaran Ajaran Nabi Ibrahim....... Tetapi kerinduan kepada kebenaran ini usaha secara terka terkaan saja , sebab untuk melihat yang Hakikinya tak dapat mereka Jangkau ..... Tak seorang pun diantara mereka yang diberi Karunia yang dapat digunakan untuk menyeru Manusia . Mereka muncul satu demi satu selama Masa yang Panjang bahkan Berabat Abat.......
Adapun pembaharu pembaharu yang muncul menjelang kedatangan ( kelahiran ) Rasulullah SAW , meskipun mereka tidak berbeda dari pendahulu pendahulunya , namun penglihatan mereka terhadap Hakikat Kerohanian sudah lebih jelas dan lebih terbuka .......
        Dianatara mereka ialah Abu Qeis Bin Anas , yang mengasingkan diri orang orang Quraisy dengan berhala berhala mereka ........ Di Rumahnya ia mendirikan sebuah tempat yang khusus untuk Ibadah , yang tidak boleh dimasuki oleh orang kotor dan orang yang dalam janabah ( berhadas besar ) serta katanya : 


         "Saya Hanya Menyembah Tuhan Ibrahim"


Usianya Abu Qeis Bin Anas panjang , sampai dilahirkannya Rasulullah SAW , dan Ia akhirnya masuk Islam.
        
        Tapi yang menjadi fokus dalam masalah ini dan yang menjadi tempat berkumpulnya para perhatian (pengamat) terhadap Agama yang muncul , adalah tiga orang tokoh ialah : Qus Bin Sa'idah Al Iyyadi , Zaid Bin "Amr Bin Nufeil dan Waraqoh Bin Naufal . Ketiga Tokoh inilah , dan hati mereka tali temali dan terpaut kepada Agama Ibrahim ...... Dari lubuk Hati mereka berhembus kalimat kalimat Tauhid yang tak ubahnya bagai bayu di musim bunga di tengah panasnya udara berhala yang sedang menyala nyala ...... Dan Mereka mendendangkan sholawat Nabi yang sedang ditunggu tunggunya ......... Mereka memberitahukan Agama yang akan segera datang , yang akan mengembalikan Panji Panji ALLOH SWT  ketempat Kaum Quraisy dan akan menghancurkan berhala berhala disekitar KA'BAH ...... Kepada Tokoh Tokoh inilah Abu Bakar sering berkunjung dan duduk duduk lama sekali untuk Bercengkerama ......

        Kepada ucapan ucapan mereka yang seronok , Ia membukakan telinganya , serta dengan lagu lagu Sholawat mereka yang manis Ia menghapus dahaganya , yang didalamnya berisi petunjuk petunjuk pedoman dan bimbingan ........
Dalam sinar Hikmah mereka yang tangguh dan Ruhnya yang Suci seakan akan melihat Nubuwat yang akan datang menjelang ..........
Dengan Sabar Ia duduk menunggu sambil mempersiapkan diri untuk menyambut saat saat yang pasti datangnya itu .........Marilah kita temani Laki Laki besar ini dari saat awal yang kita sebutkan ini .....


                              ...............................................................................

               

         Dialah yang menempati kedudukan terhormat di kalangan Kaumnya , disebabkan kemampuan dan kebangsawanan-nya ........... Dalam dirinya tersimpan suatu kebimbangan yang bercahaya , yang dari hari kehari semangkin memperkuat tekadnya untuk berpaling dari keberhalaan dan kesesatan Kaumnya . Sering dia lewat di hadapan orang orang yang sedang berkeliling keliling sekitar berhala berhala mereka dan kemudian tertegun di hadapannya dan wajahnya disput oleh penyesalan yang amat pahit , lalu katanya pada dirinya : 
         
        "Mungkinkah ini merupakan suatu petunjuk"

         Manusia yang dapat melihat , mendengar dan berpikir dengan cerdas , kemudian tiba tiba tersungkur dan bersujud pada deretan batu batu berhala yang tak dapat mendengar , melihat apalagi mengetahui yang benar  ! Dan kemudian di ulang ulangnya ucapan "Zaid Bin 'Amr Bin Nufeil : 

         "Manakah yang benar , apakah ALLOH SWT  yang Satu , atau ALLOH SWT  yang  beribu ribu ? 
          Apakah dapat ini yang dikatakan Agama , apa bila urusan Agama terpecah belah kemana mana ?"

          Pertanyaan itu bertahan agak lama dan nafasnya menjadi sesak oleh keluh kesah karena lamanya menunggu , menyebabkan Laki Laki yang Insyaf dan sadarkan diri itu menderita . ia ingin mengetahui kebenaran secepatnya , gandrung akan perubahan serta Rindu akan datangnya Kalimat ALLOH SWT  yang kedatangannya akan memberikan keputusan tentang hal hal yang diperselisihkan oleh Ummat Manusia ........
           Kerinduan yang menggelegak ini , membawanya pada orang orang yang memiliki pengetahuan tentang Kitab Suci , yakni orang orang yang hidup dalam sisa sisa Aqidah yang hampir musnah dan hilang ....
Orang Orang itu adalah orang orang yang biasa menengadahkan wajahnya kelangit , dan dari mulutnya mengalir kalimat kalimat yang bagaikan mimpi mimpi yang indah bagaikan di Sorga ........... Tiada ucapan yang lebih mengharukan dan lebih menarik hatinya dari pada ucapan ucapan mereka itu . Kalimat kalimat mereka yang tangkap oleh anak telinganya akan bergetar dalam rongga dadanya sebagai berita berita kebenaran ........ Ia selalu akan mengikutinya bagaikan seekor burung yang sedang haus mengkuti turunnya hujan dan butir butir Embun .............

           ABU BAKAR ra  selalu merasa senang setiap Ia memperoleh kesempatan untuk berdekatan dengan kelompok orang orang baik ini ........ Orang Orang Quraisy  tidak merasa perlu memusuhi dan menganiaya mereka . Hal itu disebabkan . Pertama : Karena kegiatan mereka terbatas dan tidak menyebarkan Da'wah secara teratur dan tidak pula membawa Agama baru yang akan mengancam keyakinan dan Adat istiadat mereka . Kedua : Tokoh Tokoh itu sudah berusia lanjut , hingga kehidupannya  pun telah mendekati saat saat tenggelam  ( kematian ) .......
           Sebaliknya kekagumannya  Abu Bakar ra terhadap Tokoh Tokoh tersebut dapat menyebabkan Ia tersudut dan menjadi kecaman Orang Orang Quraisy .........
           Betapa tidak  !  ( Abu Bakar ra )  waktu itu masih muda dan yang dihadapannya masing terbentang jalan yang panjang . Disamping itu ( Abu Bakar ra )  Seorang Tokoh Tokoh dan Pemimpin Kaumnya , yang pada pundak terpikul tugas yang paling penting dan paling utama . Ia  ( Abu Bakar ra ) adalah pengumpul Diyat  ( uang tebusan ).......... Hal inipun mengusik pikirannya , dan terbayang oleh mereka bencana bencana yang mungkin akan ditemuinya .........

          Mengenai Tiga Tokoh yang tempat bersimpuhnya Abu Bakar ra ......., mereka telah melepaskan hubungan dengan masyarakat . Mereka tidak merasa lagi terikat dengan masyarakat dan tidak takut akan mendapatkan perlakuan yang buruk dari Kaum Quraisy . Meskipun orang orang Quraisy tidak mengkhawatirkan ketiga Tokoh itu , namun orang orang Quraisy tetap berusaha untuk mengekang atau melarang kebandelan ketiga Tokoh Tokoh tersebut . 
          Tatkala suara Zaid Bin 'Amr menaik tinggi ( ia yang paling keras suaranya ) dan mereka pun menghasut salah satu seorang kerabatnya , yaitu Khaththab Bin Nufeil untuk menutup pintunya dan mebiarkan terpencil ......... Dan rasa was was pun menghinggapi hati Abu Bakar ra, sebab Tokoh Tokoh ketiga orang tempatnya bertanya sudah hampir menjelang senja . Namun tiba tiba secercah harapan datang menghampirinya , yaitu dengan munculnya orang yang akan menjadi Contoh teladan yaitu :  Muhammad Bin Abdullah ........

           Sebagaimana Abu Bakar ra , Ia pun seorang yang masih muda , baik dalam usia maupun dalam pengalaman dalam hidupnya . Ia seorang yang mulia dan bangsawan hingga dalam lingkungan keluarganya , bagaikan permata yang paling bercahaya diatas Mahkota ..........
Walaupun tanpa gembar gembor , Ia telah menghindarkan diri dari berhala berhala , dan menghabiskan hari harinya jauh adat istiadat dan perbuatan yang sia sia mengikuti Ummat Jahiliyah . Ia hampir tak pernah menemui seseorang hanya sekedar untuk menghabiskan waktu saja . Dengan munculnya orang yang akan menjadi contoh , tenang tentramlah hati Abu Bakar ra 
           Abu Bakar ra menempuh jalan yang sama seperti jalan yang ditempuh Muhammad , tanpa ada pergolakan atau kebencian dari Kaum Quraisy . Ia ( Abu Bakar ra ) tak pernah lagi mencela Berhala Berhala , namun tak pernah memujanya , apa lagi bersujud sebagaimana yang dilakukan orang orang Quraisy , bahkan pernah merasa kehadiran Tuhan Tuhan Kaum Quraisy ......... Ia meninggalkan rumah dan Kaumnya dan pergi untuk mencari kebenaran seorang diri .

           Walaupun usia Abu Bakar ra dan Muhammad ( Rasulullah saw ) hampir sebaya tetapi Ia menganggapnya sebagai teladan utama ....... Itulah sebabnya , Ia ingin sekali bersahabat dan bergaul dengannya  ............. Dan memang Ia berhasabat dengannya sebagaimana dilukiskan oleh Ummu Salamah bahwa Abu Bakar ra itu adalah sahabat karib dan teman kental Muhammad 
           Demikian yakinnya akan kebenaran jalan yang ditempuh oleh sahabat karibnya , lenyaplah kekhawatiran terhadap orang orang Quraisy ..........Diikutinya jejak teman karibnya , namun dengan jalan yang berbeda , sebagaimana hasilnya pun berbeda .......... Sementara Abu Bakar ra sedang asyik mencari Hakikat itu , kira-nya Muhammad mendapatkannya .............
           
           Sistim yang dipergunakan Muhammad ( Rasulullah saw ) ialah merenung dan mendengarkan bisikan halus yang datang dari dalam Hakikat itu sendiri . Sedang sistim yang ditempuh oleh Abu Bakar ra adalah bertafakur dan mendengarkan hikmah dari mulut hukama dan logika dari orang orang shalih yang berpandangan tajam ........ Suatu kebetulan pula Abu Bakar ra gemar sekali menghafalkan hasil hasil kesusteraan Bangsa Arab yang mengagumkan , baik berupa puisi maupun prosa . Hapalan Hapalannya yang melimpah ruah itumembekali akalnya dengan bahan bahan pemikirannya yang tidak sedikit ........

           Demikianlah , sementara Muhammad ( Rasulullah saw ) bertahan dengan renungan renungannya serta mencari kebenaran dengan penglihatan batinnya yang tembus , maka Abu Bakar ra menyerahkan seluruh hati dan akalnya kepada Hikmah , yang bunga bunganya terpancar dari ucapan ucapan orang orang yang Shalih yaitu : Qus , Waraqah dan Zaid ..........
           Setiap kesempatan yang ada padanya untuk menyimak ucapan ucapan mereka tidak akan disia siakannya , melainkan akan direbut dan dipergunakannya . Ucapan mereka dihapalkannya dangan sebaik baiknya .......... Untuk mendapatkan , Ia tak ragu ragu walau harus mengeluarkan biaya berapapun besarnya . Apalagi dengan melihat usia mereka telah lanjut , membuatnya makin bersegera ........

            Pada suatau hari ( setelah Muhammad menjadi Rasul dan Abu Bakar ra telah menjadi Muslim ) , Rasulullah saw yang sedang dikelilingi Sahabatnya membuka buka lembaran kenangan lama dari masa Mudanya dan Rasulullah saw bersabda : 

            "Saya tak lupa dengan Qus Bin Sa'idah yang ketika itu sedang mengendarai seekor Onta 
              berwarna keabu abuan di Pasar Ukadh . Ia mengucapkan pidato yang sudah tidak Saya 
              ingat lagi"   

              Kemudian Abu Bakar ra berkata : "Saya masih mengingatnya ya Rasulullah ! Saya juga hadir dipasar Ukadh pada waktu itu . Diatas Unta yang keabu abuan itu Qus berpidato sebagai berikut : 
              " Hai Manusia ! Dengarlah dan perhatikanlah , serta ambbilah manfaat dari 
              pendengarnmu itu ..........! Sesungguhnya setiap orang yang hidup itu akan mati , dan 
              setiap orang yang mati akan lenyap dan pergi ........ Segala yang datang itu pasti akan 
              berlalu ........ Sesungguhnya dilangit itu ada berita , dan dimuka bumi itu ada pelajaran 
              bagi kita . Begitu pun pada hamparan hamparan yang dibentangkan , atap atap yang
              ditinggikan , bintang bintang yang beredar , lautan yang airnya tak pernah kering , malam
              yang sunyi senyap dan langit yang mempunyai rasi rasi ......... Aku bersumpah , bahwa 
              ALLOH SWT mempunyai suatu Agama yang lebih di sukai-NYA dari Agama yang sedang
              kalian anut sekarang ini ........... Kenapa orang itu pergi dan pernah kembali ..........?
              Apakah mereka senang tinggal disana lalu menetap , ataukah mereka itu dibiarkan lalu 
              tertidur pulas ........?"

Kemudian Abu Bakar ra mengucapkan syair gubahan Qus Bin Sai'dah : 

              Tatkala Saya melihat maut itu mengalir tiada hentinya . Menuju muara padahal tak ada
              hulu dan sumbernya . Saya lihat orang orang berdatangan menuju kesana . Tak pandang 
              bulu baik besar maupun kecil . Yakinlah Saya , bahwa Saya pun pasti dan tak dapat tidak.
              Suatu saat akan mengikuti jejak mereka pula . 

             .......................................................................................................................................

                     
              
            Demikianlah Abu Bakar ra hapal betul akan ucapan ucapan Qus dan mendapatkan  pelajaran darinya . Jiwanya tetap tak hendak berpisah dari hikmah yang mereka tebarkan  di mana mana ........... Lihatlah ! Betapa gembira dan gairah hatinya , tatkala melihat Zaid  Bin 'Amr Bin Nufeil yang dalam ketuannya yang anggun , sedang bersandar di dinding Ka'bah sambil menyeru orang banyak : 

           "Hai Kaum Quraisy ............! Demi Dzat yang nyawa Saya berada dalam tangan-NYA ,
           tak seorangpun diantara kalian yang masih mengikuti Agama Ibrahim as dan Ismail  as
           sepeninggalnya . Dan sungguh , Saya sedang menungu nunggu kedatangan seorang Nabi 
           keturunan Ismail yang Saya rasa , Saya takkan sempat bertemu dengannya ."

Kemudian tampak olehnya 'Amr Bin Rabi'ah maka dipanggilnya seraya berkata : 


           " Hai 'Amr Bin Rabi'ah , jika umur mu panjang , sampaikanlah salam Saya kepadanya ."
  
Kedamaian dan ketentraman hati Abu Bakar ra kian bertambah manakala ia melihat Zaid Bin 'Amr menyeruak kedalam barisan orang orang yang sedang mengelilingi Ka'bah , kemudian berseru sekeras kerasnya tanpa merasa takut deangan berkata : 

           "YA RABBI ! Saya terima suatu kebenaran itu sebagai kebenaran . Saya beribadah dan 
           menghambakan diri hanya kepada-MU . Saya hanya berlindung kepada Dzat yang menjadi 
           tempat berlindung Nabi Ibrahim as . Dan kuserahkan diriku kepada Dzat tempat Bumi 
           menyerahkan dirinya , yakni Bumi yang dihamparkan-NYA dengan membawa batu batuan
           yang tak terkira banyaknya ( jumlahnya ) , yang kemudian dijadikan-NYA Gunung Gunung 
           untuk mengukuhkan kedudukan-NYA . Dan kuserahkan diriku kepada Dzat tempat Awan 
           menyerahkan dirinya , yakni Awan Hitam yang membawa Air yang sejuk dan tawar 
           rasanya ."


Kata Abu Bakar ra dalam hati ......!

           "Demi Tuhan Ibrahim as , inilah sebenarnya yang hak ! Tetapi bagaimana caranya ? Serta 
           bilakah masanya kita akan memperoleh keyakinan terhadap-NYA ".
     
          Demikianlah , hari demi hari perasaannya dipenuhi oleh keinginan untuk beribadah dan kerinduannya kepada Agama Ibrahim as . Tetapi ia ( Abu Bakar ra ) tidak mengetahui cara yang ditempuhnya . Bahkan orang orang yang telah membangkitkan jiwa dan semangatnya pun tidak mengetahuinya ........... Apalagi Qus Bin Sa'idah telah pulang ke Hadhirat-NYA , dan tidak sempat bertemu dengan orang ( Muhammad saw ) yang sedang ditunggu tunggu .......... Dan demikian pula dengan kedua orang Sahabatnya juga tidak sempat bertemu dengan beliau ( Muhammad saw )
          Tentang Sahabatnya yang bernama Waraqah , mendapat petunjuk karena rajin menekuni Kitab Injil dengan cara membaca dan mempelajari lebih dalam ia ( Waraqah ) berharap kiranya Kitab Injil itu akan membimbingnya kepada Agama Ibrahim as .
           Adapun tentang Sahabatnya yang namanya Zaid , mendapatkan petunjuk semata mata dari kata Hatinya dan kerinduannya kepada Agama Ibrahim as dan kadang kadang ia ( Zaid ) berkelana ke lembah Mekah dan kadang kadang berlindung di bawah Ka'bah seraya tak henti hentinya tangannya menengadah keatas untuk memohon PETUNJUK kepada ALLOH SWT :
         
          "Ya ALLOH Yang Maha Besar , sekiranya aku mengetahui cara yang lebih Engkau Sukai
         dalam beribadah kepada-MU , tentulah aku akan melaksanakannya ..........
         Tetapi bagaimana ? Dan aku tidak mengetahinya ......................




         Demikianlah , ia ( Abu Bakar ra )  mencari cari cara yang tepat untuk beribadah kepada ALLOH SWT . Walaupun di hadapi para pembesar Quraisy , dinyatakan kepada mereka bahwa ia ( Abu Bakar ra ) telah meninggalkan Agama mereka dan telah memisahkan diri dari Patung Patung Berhala begitu pula dari mengubur Anak perempuan hidup hidup ......

( Waktu di Zaman Jahiliyah , orang tua khususnya Ayahnya kalau istrinya melahirkan Anak perempuan dikubur hidup hidup , karena takut akan membawa Aip dalam keluarganya nanti )  

         Sewaktu ia ( Abu Bakar ra ) ditanyai orang Quraisy tentang mengenai Tuhannya yang 
         disembahnya  Beliau menjawab : 

                                "SAYA MENYEMBAH ROB IBRAHIM AS )

          Kerinduan yang mendesak terhadap kebenaran semakin bergelora dalam jiwa Abu Bakar ra
yang haus akan kebenaran dan mempunyai keyakinan bahwa pemecahan akan kebenaran yang setengah setengah takkan dapat menghapus rasa haus dan dahaga akan datangnya kebenaran.
Dan bagi Abu Bakar ra sudah tidak ragu lagi bahwa gejala gejala kekeringan sedang menimpa Hati Manusia dikalangan Bangsanya Kaum Quraisy . Karena itu ia ( Abu Bakar ra ) menginginkan pemecahan akan kebenaran secara menyeluruh terhadap Bangsa Kaum Quraisy .
         Memang , inilah masa yang kering dan tandus karena Agama Ibrahim as telah pindah kepada kenerhalaan yang sesat lagi menyesatkan . Dan jalan keluarnya satu satunya adalah Agama Ibrahim as yang harus ditanamkan kehati para Bangsa Kaum Quraisy ...........

      TAPI ! SIAPAKAH YANG MAMPU MEMBIMBING KEPADA AGAMA IBRAHIM AS ?  

         Suangguh , sampah sampah tahayul dan lumpur lumpur dongeng telah melumuri hakikat Agama Ibrahim as . Kebenaran telah berganti dengan kesesatan dan kekacau balauan . Tapi walau demikian pemuja pemuja berhala itu ( di Makah ) mengaku bahwa mereka adalah Anak Cucunya Ibrahim as . Dan demikian pula orang orang Yahudi dan Nasrani di kota Siria , dan yang dijumpai oleh Abu Bakar ra dalam perjalanan Niaganya , juga menyatakan bahwa mereka adalah keturunan Ibrahim as dan ahli warisnya . Padahal perbedaan dan pertentangan diantara mereka menampakkan diri dengan amat tajamnya ........
         Maka siapakah yang akan menyampaikan kepada kita kebenaran yang nyata ..........?
         Dan siapakah yang akan mengembalikan Agama Ibrahim as kepada kita Ummat Manusia ?
         Siapa pula yang akan menunjukkan kepada kita syariat dan tatacara yang akan kita pergunakan untuk beribadah kepada ALLOH SWT yang sebenarnya , begitu pula untuk meluruska jalan kehidupan kita untuk menyembah ALLOH SWT .............?
         Demikianlah , bisikan bisikan halus mendatangi hati yang agung itu secara bertubi tubi dan maka dari itu Abu Bakar ra mengulang ulang ucapan Umaiyah Bin Abish Shalt : 

        "Wahai ............tak adakah kiranya seorang Nabi buat kita dari golongan kita yang membawa
        dan memberikan kita kepada tujuan hidup kita yang sebenarnya ..............
        Sungguh aku berlindung kepada ALLOH SWT  yang menjadi tujuan para peziara peziara ke 
        Tanah Suci ( Mekah Al Mukarramah ) ini...................
        Dan hanya ALLOH SWT  yang menjadi tumpuan harapan dari penegak penegak Agama 
        Ibrahim as .............. "

        Itu karena pertikain orang orang Agama mereka ( Kaum Quraisy ) mengeruhkan pikiran Abu Bakar ra . Hal itu disebabkan lenyapnya hakikat kebenaran di saat Ummat Manusia amat membutuhkannya , dan hal itu merupakan persoalan yang amat disesalkan ...........
Pernah ia ( Abu Bakar ra ) melihat pandangan di lingkungan Kaumnya kemudian berkata : 

    "Sudah tidak adakah diantara Kaumku seseorang yang akan menghimpun di atas kebenaran" 


    Abu Bakar ra , mengingat dan bercerita tentang waktu peristiwa yang pernah dilihatnya  ditengah tengah Bangsa Kaum Quraisy pada waktu itu yakni , orang orang Quraisy sesudah selesai membersihkan dan memperbarui Ka'bah yang disekelilingnya banyak berdiri Patung Patung Berhala dan bermaksud hendak mengembalikan Hajar Aswad ketempatnya semula ......
     Ketika itu timbul pertikaian di antara mereka yang merasa paling hak dan paling tinggi derajatnya tentang Sukunya maslng maslng dan hampir saja menenggelamkan seluruh Bangsa Kaum Quraisy dalam banjir darah yang kalah hebatnya dengan perang Fijar ...... Seluruh orang orang Suku Quraisy telah berubah menjadi kelompok kelompok yang siap menunggu kesempatan dan mereka bersumpah bahwa kehormatan menaruh Hajar Aswad ke tempat semula merupakan hak penuh mereka , yang sekali sekali tak akan mereka serahkan kepada golongan lain walau apa pun akibatnya yang terjadi .

     Ketika pertikain itu telah mencapai puncaknya , datanglah Umaiyah Bin Mughirah ( seurang warga Quraisy yang tertua )mengusulkan agar mereka bertahkim kepada orang yang pertama kali datang ke tempat itu , yang putusannya harus mereka terima rela dan ikhlas ....... dan itu mereka terima dan mereka menunggu siapa yang datang pertama kali dengan hati was was .....
     Sementara mereka diliputi oleh keheningan yang mencekam , tiada suara yang terdengar selain detak detak jantung dan aliran darah di urat pembuluhnya .......... Tiba tiba pandangan mereka tertuju kearah orang yang sedang menuju kepada mereka , yaitu orang yang pertama muncul di hadapan mereka .........., orang yang kedatangannya akan mengakhiri perselisian dan memelihara darah mereka .......... Makin lama semakin dekat dan langkah kakinya kian nyaring , tak ubahnya bagaikan detak detak jantung menuju kebebasan ...... nafas nafas pun tertahan.........
        
      Siapakah dia kiranya .......? dan ternyata dia adalah Muhammad saw Al Amin .......Muhammad 
      saw yang terpercaya .......! dan mereka pun berseru menambutnya gembira : "Inilah
      Muhammad saw Al Amin       ! Muhammad saw pelindung  yang terbaik untuk Ummat.....

      Sementara kenangan itu mempesona pikrannya dan mulut Abu Bakar ra berguman dalam haitnya 
      
      "Benar ....Ia ( Muhammad saw ) adalah hakim yang terbaik dan penyelamat yang terbaik "

     Setelah sebab sebab masalah perselisihan diketehui Muhammad saw , dimintanyalah selembar kain . Setelah kain itu diterimanya dan ditaruhlah Hajar Aswad itu ditengah tengahnya kemudian Beliau bersbda :

      "Silah kan setiap Suku memegang tepi kain ini kemudian angkat bersama sama "

     Perintah itu mereka turuti dan setelah sampai ke dekat tempat semula dan batu itu di ambil Muhammad saw lalu mengangkat dan meletakkan batu Hajar Aswad ke tempat semula . Demikianlah , fitnah yang hampir saja menumpahkan darah dapat diatasi dengan sebaik sebaiknya dan berakhir dengan selamat .
     Dialah ( Muhammad saw ) Laki Laki yang berhasil mengembalikan kepada orang orang Bangsa Quraisy denga akal mereka yang sehat dan membimbingnya kepada kesejahteraan dan petunjuk .......
    Dialah Muhammad saw yang meredakan pertikain yang hampir saja memusnahkan Bangsa Quraisy .....
    Kenangan kenangan indah itu membangkitkan kembali harapan bagi Abu Bakar ra . Nubuwat dan ramalan yang sudah lama didengarnya dari mulut Qus , Zaid dan Waraqah Bin Nufeil serta dari tokoh tokoh terdahulu seperti Umaiyah Bin Abi Shalt , Amir Bin Dharb dan Mutalamis Bin Umaiyah , seolah olah hampir menjadi kenyataan di benak Abu Bakar ra....... Dan bayangan Qus Bin Sa'idah yang sedang berdiri dihadapan khalayak ramai di tengah tengah Kaum Quraisy sambil mengacungkan tangannya yang terbuka , seolah olah bendera dan panji panji dialam kenyataan dan tak terasa ia ( Abu Bakar ) bergumam : 
     
       "Qus bersumpah dengan ALLOH SWT , bahwa peristiwa itu pasti terjadi pada saatnya " 

      Abu Bakar mengucapkan selamat jalan kepada peristiwa Nostalgia masa lalu sambil bergumam penuh keyakinan tentang datangnya kebenaran dari ALLOH SWT  melalui Rasul-NYA

       "Benarlah wahai Ibnu Sa'idah dan peristiwa itu pasti muncul pada saat nya "

----------------------------------------------------------------------------------------------------------


        
          



Tidak ada komentar: