Selasa, 02 Oktober 2012

Hikmah Mengenai Perjalanan Pedagang Kaya Punya Empat Istri

Hikmah Mengenai Perjalanan Pedagang Kaya Punya Empat Istri


Ada Seorang Pedagang sukses dan kaya yang mempunyai (4) empat orang Istri. 
Istri ke (4) empat adalah yang paling dicintainya, Pedagang kaya itu memberi berbagai perhiasan yang mahal mahal dan memperlakukan dengan lemah lembut. Pedagang kaya itu merawat dan memanjakan dengan penuh perhatian yang lebih, dia tidak akan memberi apapun kecuali yang terbaik buat Istri ke (4) empat.

Pedagang kaya itu juga sangat mencintai Istri yang ke (3) tiga dan Pedagang kaya merasa bangga padanya, setiap saat selalu memamerkannya pada teman temannya. Meskipun demikian Pedagang kaya itu selalu merasa khawatir dengan Istri yang ke(3) tiga karena kecantikannya takut kalau sewaktu waktu ia akan lari dengan pria lain.

Pedagang kaya itu juga sangat mencintai Istri yang ke (2) dua, karena ia penuh perhatian, watak dan akhlaknya baik, penuh dengan sabar dan kasih sayang, Istri ke (2) dua adalah merupakan kepercayaan Pedagang kaya itu, karena pada suatu saat kalau menghadapi masalah atau masa masa sulit Istri ke (2) duanya yang selalu menolong dan selalu mencari jalan keluarnya.

Adapun Istri yang pertama, ia sangat setia dan telah berjasa dalam mengurus kekayaan Pedagang kaya itu berupa bisnis dan anggaran rumah tangga sampai aset yang bergerak maupun aset yang tidak bergerak. Meskipun demikian Padagang kaya itu tidak tergerak hatinya untuk mencintai Istri yang pertama dan meskipun Istri pertamanya sangat mencintainya, tapi Padagang kaya itu tidak pernah memperhatikannya.

Suatu hari Pedagang kaya itu jatuh sakit dan menyadari ajalnya sudah dekat, Pedagang kaya itu mengenang kehidupannya yang mewah selama ini selalu berkata pada dirinya sendiri "Aku mempunyai empat orang Istri, tapi kalau waktunya aku mati nanti pasti mati sendirian dan alangkah kesepiannya aku nanti".

Pedagang kaya itu kemudian bertanya kepada Istrinya yang keempat, "Kau Istriku yang paling kucintai, Aku telah memberimu berbagai perhiasan dan pakaian yang baik dan Aku banyak mencurahkan perhatian kepadamu dan sekarang ajalku telah dekat, maukah kamu nanti mengikuti dan menemaniku didalam kubur?. "Sama sekali aku tidak mau" jawab Istrinya yang keempat sambil berjalan dan meninggalkannya.

 Jawaban itu sangat menyakitkan hati Pedagang kaya itu seakan pisau tajam menghujam tepat dijantungnya.

Pedagang kaya itu sangat sedih lalu mengalihkan pandangannya pada Istri yang ketiga dan bertanya, "Selama hidupku Aku sangat mencintaimu dan menyayangimu, sekarang ajalku sudah dekat, maukah kamu nanti mengikutiku dan menemaniku didalam kubur"? Jawab Istri yang ketiga. "Tidak ! Kehidupan didunia ini sangat indah dan Aku akan kawin lagi bila kau telah meninggal nanti.

Sang Pedagang kaya itu sangat sedih sekali mendengar jawaban Istri yang ketiga.

Pedagang kaya itu kemudian bertanya sama Istrinya yang kedua. "Sayang Aku selalu memohon pertolonganmu dan kau selalu membantuku, sekarang Aku butuh pertolonganmu lagi, bila Aku mati nanti, maukah kau mengikuti dan menemaniku didalam kubur"? Jawab Istri yang kedua. "Maafkan Aku kali ini tidak dapat menolongmu lagi dan paling paling Aku hanya bisa mengantarmu keliang kubur.

Jawaban itu datang bagaikan halilintar dan Padagang kaya itu tidak percaya atas jawaban Istri yang kedua. Tiba tiba terdengar suara yang lemah dari belakang. "Aku akan berangkat bersamamu dan Aku akan mengikuti kemanapun kau pergi". Pedagang kaya itu mengalihkan pandangan mata kebelakang dan melihat Istri pertamanya, tubuhnya kurus kering tidak terawat seakan kekurangan gizi. Dangan penuh penyesalan sambil berkata "Seharusnya Aku dulu lebih sering memperhatikanmu sayang".

KETAHUILAH : Sebenarnya kita semua mempunyai (4) empat Istri dalam kehidupan !

Istri keempat adalah tubuh kita, berapun uang yang kita keluarkan dan berusaha untuk membuatnya cantik, akhirnya tetap akan meninggalkan kita bila telah meninggal nanti.

Istri ketiga adalah kekayaan dan status pekerjaan kita, dan bila kita meninggal nanti, semuanya kekayaan akan menjadi milik keluarga atau jabatan akan jadi milik orang lain.

Istri kedua adalah keluarga dan teman, seberapapun dekatnya mereka dengan kita kalau meninggal nanti mereka paling jauh hanya bisa mengantarkan kita sampai keliang kubur.

Istri kesatu adalah jiwa kita, sering kali kita tidak memperdulikannya sewaktu kita mencari kekayaan dan mengikuti kesenangan hawa nafsu, padahal jiwa kitalah yang akan mengikuti kalau meninggal nanti dan suatu gagasan atau peringatan yang baik untuk memelihara menguatkan jiwa kita sejak ini juga, dari pada kita kelak menyesal diatas pembaringan akan datangnya kematian.
 





Senin, 01 Oktober 2012

Laela Mendapat Hikmah Dari Kata "Racun"

Laela Mendapat  Hikmah Dari Kata "Racun"


Alkisah disuatu negara Islam hiduplah seorang Gadis bernama Laela sudah menikah sama orang Laki2 bernama Achmad sebagai suaminya. Dan achirnya Laela mengikuti suaminya yang dicintainya, karena Laela baru membina mahligai rumah tangga dan hidup satu rumah bersama orang tua Achmad sebagai mertua Laela. 

Belum lama tinggal bersama mertuanya dirumah itu, bahwa Laela merasa tidak bisa rukun sama sekali dengan mertuanya, disebabkan mertuanya punya watak yang berbeda keras dan diktator, kebiasaan mertuanya yang sangat menjengkelkan Laela, apalagi mertuanya sering marah dan mencela Laela.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan Laela dan mertuanya selalu terlibat perdebatan dan pertengkaran, karena Laela sebenarnya kurang tentang ilmu agama Islam, jadi semakin hari keadaan hubungan Laela sama mertuanya semakin buruk, apalagi kalau mengikuti hukum Al Quran dan Al Hadist.

Seorang Laela sebagai menantu harus patuh dan menghormati sama Ibu mertua layaknya seperti Ibu kandungnya. Achmad sebagai putra dan suami hatinya sangat tertekan setiap hari menyaksikan Ibu kandung dan Istrinya terlibat pertengkaran karena Istrinya tidak mau mengalah, achirnya Laela merasa tidak sanggup lagi menghadapi watak Ibu mertuanya yang sangat diktator.

Pada suatu hari Laela memutuskan harus berbuat sesuatu, dikemudian hari pergilah Laela meninggalkan rumah untuk menemui orang Bijak yang selalu menolong orang sakit  (Difinisi sakit banyak sekali dalam ilmu Hikmah). Achirnya Laela bertemulah sama orang Bijak dan menceritakan semua apa yang dialami Laela dalam membina rumah tangga dan hidup bersama mertuanya.

Untuk bisa menyelesaikan masalah yang ia hadapi dengan mertua, berkatalah Laela meminta tolong sama orang Bijak "sebuah cairan Racun" Orang Bijak berpikir sejenak lalu berkata "Laela aku akan membantumu, tapi kamu harus mentaati perintahku". Laela menjawab "baiklah saya akan melakukan dan mentaati perintah Bapak asal masalah saya selesai".

Orang Bijak masuk kedalam kamar beberapa menit, kemudian keluar dengan membawa sebuah bungkusan ditangan. "Laela kamu tidak boleh menggunakan Racun yang keras untuk menyingkirkan Ibu mertuamu, karena orang2 nanti akan curiga, maka kuberi kamu ramuan yang perlahan lahan akan menimbun Racun dalam tubuh Ibu mertuamu, setiap hari hidangkan masakan yang enak2 dan lezat, lalu masukkan Racun ini kedalam mangkuk sayur Ibu mertuamu, nanti agar tidak ada orang lain yang curiga kalau Ibu mertuamu meninggal, mulai sekarang kamu harus bersikap baik dan manis sama Ibu mertuamu dan jangan lagi bertengkar dengannya, taati segala perintahnya dan perlakukan Ibu mertuamu sebagai seorang Ratu" kata orang Bijak

Laela merasa sangat senang dan berterima kasih kepada orang Bijak, dan Laela segera mohon pamit pulang untuk melaksanakan rencananya. Minggu berganti bulan, waktu terus berjalan dan tiap hari Laela menghidangkan makanan yang lezat khusus untuk Ibu mertuanya. Laela ingat betul nasihat orang Bijak, supaya tidak bertindak ceroboh dan ada nilai plus buat Laela sekarang bisa mengendalikan amarahnya, menuruti segala perintah Ibu mertuanya dan memperlakukan seperti Ibu kandung sendiri.

Setelah (6) enam bulan keadaan rumah tangga Laela dan hubungan sama Ibu mertuanya sangat berubah, dan Laela bisa mengendalikan emosinya tidak pernah marah atau jengkel sama Ibu mertuanya, Laela sudah tidak pernah bertengkar lagi, apalagi Ibu mertuanya sekarang tampak lebih ramah dan mudah dilayani.

Sikap sang mertua terhadap Laela berubah dan mulai menyayangi Laela seperti anak kandungnya sendiri. Ibu mertuanya selalu berkata sama kerabat dan teman temannya bahwa Laela adalah menantu yang paling baik. Laela dan Ibu mertuanya sekarang sangat rukun bagaikan anak dan Ibu kandungnya. Suami Laela merasa sangat bahagia menyaksikan perubahan Istrinya dan Ibu kandungnya sangat rukun.

Pada suatu hari Laela pergi untuk menemui orang Bijak memohon pertolongan lagi, "Bapak yang saya hormati mohon bantu saya untuk menyelamatkan Ibu mertua yang kena Racun itu dan Ibu mertua sekarang sangat berubah baik dan sayang dan saya sangat mencintainya seperti Ibu kandung dan saya tidak ingin Ibu mati karena Racun yang saya berikan kepadanya".

Orang Bijak tersenyum sambil berkata "Laela tidak ada yang perlu dikhawatirkan, aku tidak pernah memberimu Racun dan ramuan yang kuberikan kepadamu adalah vitamin dan obat kuat untuk kesehatan Ibu mertua kamu. Racun yang sebenarnya tersimpan adalah dipikiran dan sikap achlakmu terhadap Ibu mertuamu. Namun semua Racun itu sekarang telah terkikis habis oleh Cinta dan Kasih Sayang yang kamu berikan kepada Ibu mertuamu".  

                     Hikmah : Pernahkah kamu sadari bagaimana memperlakukan orang lain adalah sebagaimana orang lain itu akan memperlakukan kepadamu dan orang yang mencintai orang lain akan mendapatkan cinta dari orang itu juga